Jumat, 29 April 2011

Aplikasi Koloid Pada Roti Tawar


Roti tawar, siapa yang tak kenal dengan makanan ini. Hampir di setiap rumah terutama di kota-kota besar menjadikan roti tawar sebagai salah satu alternatif makanan yang dihidangkan di atas meja makan, terutama saat sarapan pagi. Selain rasanya yang enak, roti tawar pun bisa dikombinasikan dengan apapun, baik manis (selai strawbery, coklat, kacang, mesis, susu dll) maupun asin (telur dadar, daging asap, keju, saus, dll), semuanya pasti menggugah selera.

Roti merupakan salah satu produk makanan yang terbuat dari tepung terigu. Roti termasuk makanan pokok karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, cracker, dan pie. 

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu tepung terigu, gula, susu, margarin, ragi, telur, garam, dan air. Sebagai bahan penunjang biasa ditambahkan essence dan obat-obatan roti yang dapat memperbaiki tekstur, aroma, dan cita rasa dari roti tersebut. Dari segi bentuk roti dibedakan menjadi roti tawar, roti tawar pandan, roti manis dengan berbagai rasa, croissant, danish, roti sobek, sponge cake, fruit cake, dan lain-lain.

Syarat utama dalam pembuatan roti adalah serasi pencampuran oleh pengadaan gas, kedua oleh koagulan dari suatu material oleh pemanasan dalam oven sehingga gas tertahan dan struktur material distabilisasi. Pada prinsipnya pembuatan roti terdiri dari tahap-tahap yaitu (1) pencampuran adonan (dough), (2) fermentasi adonan, dan (3) pemanggangan. 

Tujuan dari pencampuran adalah untuk membuat adonan yang sempurna agar adonan mengembang dan mempunyai tekstur yang lembut, pori-pori kecil, tidak menggigit. Pada proses pencampuran adonan terjadi perubahan sebagian pati menjadi gula. Selanjutnya pada proses fermentasi terjadi perubahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.

Siapa sangka dibalik bentuk roti tawar yang padat dan mempunyai pori-pori kecil ternyata roti tawar merupakan  salah satu jenis koloid yaitu Buih Padat. Buih Padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Proses peragian pada roti tawar yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.

1 komentar: